Sabtu, 22 Desember 2012

Deretan Kata


Saat aku belum mengenalmu, aku hilang arah
Saat aku belum melihatmu, pandanganku membaur dengan angin
Saat aku belum mendengar suaramu, suara khayalan omong kosong yang terdengar

Dulu aku terreduksi oleh kacaunya dunia,
teroksidasi oleh impian yang akhirnya tak ku dapatkan.
terlarut dalam buaian omong kosong kehidupan.

Kau membuatku stabil, tak ingin ku menjadi reaktif dan mencari yang lain.
Kau melengkapi setiap atom dalam kehidupan ku.
Electron hati ini lebih betah di orbitnya, tak ingin pindah ke orbital lain.
Kau adalah pecahan puzzle terakhir yang tak ingin aku lepaskan.
Senyum mu kini menjadi karbon yang berada di tiap sel tubuhku.
Tatapanmu menjadi gelombang radioaktif yang dapat memecahkan semua unsure masalah dalam hidupku.
Suaramu bagaikan gelombang ultrasonic yang dapat ku dengar dimanapun dan kapanpun.

Bukannya aku tak ingin menjadi emas yang bisa kau banggakan, tapi aku lebih memilih menjadi oksigen yang lebih kau butuhkan.
Aku ingin mengendapkan semua lukamu, membakar endapan itu agar tak ada luka yang menghiasi hari2mu.
aku ingin mewarnai hari2mu dengan indicator kebahagiaan
aku ingin menjadi pelarut dalam setiap titik jenuh dalam hidupmu.
Aku ingin menyusun setiap atom bersamamu agar menjadi polimer senyawa kebahagiaan yang kompleks.
Aku ingin bahagia bersamamu, selamanya, dunia akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komen yang meangun ya sob, jangan asbun