Saat aku belum
mengenalmu, aku hilang arah
Saat aku belum
melihatmu, pandanganku membaur dengan angin
Saat aku belum
mendengar suaramu, suara khayalan omong kosong yang terdengar
Dulu aku terreduksi
oleh kacaunya dunia,
teroksidasi oleh
impian yang akhirnya tak ku dapatkan.
terlarut dalam buaian
omong kosong kehidupan.
Kau membuatku stabil,
tak ingin ku menjadi reaktif dan mencari yang lain.
Kau melengkapi setiap
atom dalam kehidupan ku.
Electron hati ini
lebih betah di orbitnya, tak ingin pindah ke orbital lain.
Kau adalah pecahan
puzzle terakhir yang tak ingin aku lepaskan.
Senyum mu kini menjadi
karbon yang berada di tiap sel tubuhku.
Tatapanmu menjadi
gelombang radioaktif yang dapat memecahkan semua unsure masalah dalam hidupku.
Suaramu bagaikan
gelombang ultrasonic yang dapat ku dengar dimanapun dan kapanpun.
Bukannya aku tak ingin
menjadi emas yang bisa kau banggakan, tapi aku lebih memilih menjadi oksigen
yang lebih kau butuhkan.
Aku ingin mengendapkan
semua lukamu, membakar endapan itu agar tak ada luka yang menghiasi hari2mu.
aku ingin mewarnai
hari2mu dengan indicator kebahagiaan
aku ingin menjadi
pelarut dalam setiap titik jenuh dalam hidupmu.
Aku ingin menyusun
setiap atom bersamamu agar menjadi polimer senyawa kebahagiaan yang kompleks.
Aku ingin bahagia
bersamamu, selamanya, dunia akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komen yang meangun ya sob, jangan asbun